Friday, November 14, 2014

[Sinopsis] Pinocchio Episode 1~ Part 2


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




Ha Myung dan ibunya berada di dapur, Ha Myung mengatakan bahwa Jae Myung pasti berbohong, jika ia tidak berbohong, kenapa ayahnya belum pulang sampai sekarang. Ibu menyembunyikan tangisnya, dengan suara yang tersendat-sendat ia berkata kalau ayahnya pasti sebentar lagi pulang, ia hanya menginap dirumah temannya. Ha Myung menginginkan ayahnya pulang agar bisa memukul orang-orang yang berbohong. lalu ia bertanya pada ibunya, apakah ia menangis? "tidak.." Jawabnya, Ha Myung bertanya lagi, "kau tak bohong kan?" kemudian Ibu menyeka air matanya, dan berbalik menghadap Ha Myung, ia ingin mengajak Ha Myung melihat kembang api, dan terlihat senyum kecil di wajah Ha Myung.

Jae Myung berdiri didepan kantor stasiun MSC, seorang satpam datang dan menyuruhnya pulang. Jae Myung berkata bahwa ia ingin bertemu dengan reporter Song Cha Ok, maka setelah itu ia akan pulang. satpam memarahi Jae Myung, apa reporter itu seperti batman, yang bisa datang jika dipanggil? Jae Myung menahan amarahnya, ia menggenggam penghargaan kehormatan pemadam kebakaran milik ayahnya.

suara kembang api berdentuman, Ha Myung dan ibunya sedang melihat kembang api, Ha Myung terlihat sangat senang, sedangkan ibunya hanya menatap kosong ke sungai, ia terlihat sangat sedih. begitu juga Jae Myung, kembang api baginya bukan apa-apa lagi, ia menatap ke penghargaan kehormatan milik ayahnya dengan tatapan kosong.


setelah Jae Myung menunggu didepan Kantor MSC hingga larut, akhirnya Cha Ok keluar menemuinya dan bertanya untuk apa Jae Myung mencarinya, Jae Myung langsung berkata bahwa ia bersedia melakukan wawancara. akhirnya Cha Ok dan kameramennya mewawancarainya.
Ha Myung dan Ibunya berada didalam bis untuk pergi ke suatu tempat setelah melihat kembang api, Ha Myung tertidur, sedangkan Ibunya melamunkan sesuatu. segenggam kembang api batangan ada ditangan Ha Myung, mereka akan menyalakan kembang api lagi.


Ha Myung nampak senang menyalakan kembang api, Ibu hanya menatap laut dengan tatapan kesedihan, ia menatap anaknya yang sedang tersenyum bermain kembang api. mencoba menahan air matanya, dan kemudian memanggil Ha Myung lirih, lalu ia berkata, "ayo pergi temui ayah.."
dan tiba-tiba hanya tertinggal sebelah sepatu dan selembar kertas yang ditimpa batu. apa Ha Myung dan ibunya lompat ke laut? dan mereka meninggalkan surat wasiat? :(


kesesokan harinya, tempat Ha Myung dan ibunya menyalakan kembang api sudah terlintas garis polisi ramai oleh  reporter, terlihat dikerahkan kapal pencari korban di laut, kemudian Jae Myung tiba dan ia sangat terkejut dengan apa yang terjadi. Jae Myung menangis melihat sebelah sepatu milik adiknya..

kemudian ia merebut surat perpisahan ibunya dari seorang polisi, ia histeris mengetahui bahwa ibu dan adiknya benar-benar terjun ke laut,ia melihat sekeliling reporter yang tersu menerus mengambil gambarnya.

Jae Myung mulai geram dan berlari menuju para reporter, ia menghancurkan peralatan mereka. Cha Ok melihat hal tersebut dan menyuruh kameramennya untuk men-syut sepatu adiknya dan laut, Jae Myung yang mendengar hal itu menjadi tambah marah dan berusaha menyerang Cha Ok. ia berteriak histeris didepan Cha Ok.


5 bulan kemudian
3 Januari, 2001
Choi In Ha dan Dal Pyung (ayahnya) berada di atas kapal, In Ha tidak mau memberi tahu ayahnya, tapi ayahnya hanya ingin ia jujur, akhirnya In Ha berkata kalau sejujurnya ia menyesal ayah dan ibunya (Cha Ok) bercerai, harusnya ia memilih ikut ibunya. sehingga ia tidak akan hidup di pulau ini. Dal Pyung kesal mendengar penjelasan In Ha dan pergi meninggalkannya. ia mengomel kalau In Ha sangat mirip dnegan ibunya. hehehe. sedangkan In Ha masih melanjutkan perkataannya, "aku ingin bilang tak apa, tapi aku tak bisa.. ayah tahu bagaimana aku, kan?" dan menengok ke belakang yang ternyata ayahnya sudah pergi. HAHHAA

suara kicau burung terdengar, dan kapal hampir sampai ke pulau tempat kakeknya tinggal, In Ha bicara pada dirinya sendiri, untuk tidak khawatir, "kau pasti bisa melewatinya.." kemudian dia cegukan, hehe, ia menambahkan "jangan biarakan orang kampung menguasaimu dan mengikuti dialek mereka..tetaplah keren seperti anak kota." dan cegukan lagi, "Aku pasti bisa!" dan cegukan lagi, LOL. kali ini tambah keras. In Ha hanya membohongi dirinya sendiri, HAHHA
ia merengek, "OH tidak! aku bisa jadi orang kampung!" LOL xD


mereka sampai dirumah kakek, In Ha terlihat putus asa melihat sekeliling rumah ini. banyak benda-benda aneh yang terpajang. LOL. 
mereka melakukan salam pada kakek, kakek memuji In Ha yang sudah tumbuh besar dan cantik, Dal Pyung melihat ada tumpukan buku didekat ayahnya dan bertanya buku apa itu, apakah ayahnya pergi ke sekolah? Kakek Choi menjawab buku itu agar otaknya tak berdebu, In Ha menambahkan bahkan matematika? kakek berkata bahkan ia pernah ikut ujian dan hampir menjawab semuanya. LOL XD

In Ha berbisik pada ayahnya, sepertinya kakeknya tidak mengidap demensia, ia terlihat sehat-sehat saja. HAHA. kakek melihat jam dan terkejut, kemudian ia berkata, "sudah waktunya dia kembali." ia keluar ruangan menyuruh mereka berdua untuk menyapa. mereka bertanya-tanya tapi siapa dia?


Dal Pyung bertanya siapa yang akan datang? kakek menjawab kakakmu, tapi kakak siapa? mungkinkah, Dal Po hyung? lalu kakek berteriak "Dia sudah kembali!" menunjuk ke arah Dal Po yang datang menggunakan sepeda dan memanggil "Ayah!".
Dal Pyung dan In Ha terkejut melihatnya, kakek memeluk Dal Po dan memperkenalkan Choi Dal Pyung, sebagai adiknya, dan In Ha sebagai keponakannya. awalnya Dal Po menyapanya dengan formal, tapi kakek berkata bahwa usia mereka jauh dibawahmu, panggil saja dengan nama biasa. dan Dal Po akhirnya menyapanya dengan bahwa informal, Dal Pyung dan In Ha hanya terkejut. HAHHAA

di ruang keluarga, kakek bercerita bagaimana ia bisa menemukan Dal Po dilaut, dulu saat waktunya untuk pemeriksaan mingguan, ia ingin memperbaiki kerusakan ombak, kemudian ia melihat pelampung di air, dan mengeceknya, sata itulah ia menemukan Dal Po yang ia anggap sebagai anak pertamanya yang meninggal 30 tahun lalu. Dal Pyung menjelaskan pada ayahnya, bahwa kakaknya sudah meninggal sejak 30 tahun lalu, tapi kakek tetap keukeuh, ia berkata bahwa itu bukan mimpi, dewa laut telah menyelamatkan Dal Po dan membawanya kembali. poor kakek, Dal Po-mu sudah nggak ada.. dan sekarang ia mneganggap Ha Myung sebagai Dal Po.
Dal Pyung berkata pada ayahnya, kalau dewa laut itu tidak ada, itu hanyalah dongeng. Dal Po menyuruh Dal Pyung untuk mengehentikan itu, In Ha marah dan berteriak pada Dal Po, "kau harusnya menghentikan kakek ketika dia mulai berimajinasi!" kakek tersinggung dengan perkataan In Ha dan menatapnya, In Ha berhenti mengatakan hal itu, Dal Pyung lalu berkata apa kau tak ingat? ]kakaknya sudah tidak ada,  saat sedang main perahu sendirian. dan kecelakaan itu terjadi.. kakek berkata, ia ingat itu.. tapi..
kemudian ia berjalan keluar.



Dal Po akan mengejar kakek, tapi Dal Pyung mengehentikannya, ia menyuruh Dal Po untuk berhenti memanggil kakek "Ayah" dan kau itu siapa? kenapa datang kesini?
tiba-tiba terdengar suara "brukk"
kakek pingsan lagi, Dal Po segera keluar dan menghampiri kakek, ia meminta tolong untuk mengambilkan bantal dan selimut. 
Dal Po berkata, bahwa kakek tidak mengidap demensia, dokter mengatakan bahwa otaknya memaksa untuk berfikir bahwa anaknya telah hidup kembali, tapi setelah otaknya menolak kebenarannya, ia akan kaget dan pingsan. In Ha bertanya jadi kau pura-pura jadi anaknya? Dal Po menjawab kalau dia tidak pura-pura, dia telah jadi anaknya. Dal Pyung bertanya apakah ayanya mengadopsi Dal Po? memangnya orang tua seperti apa yang bisa mengadopsi anak? Dal Po berkata bahwa kantor dan kepala desa telah menyetujuinya. Lantas Dal Pyung bertanya, dimana orang tua Dal Po? 
Dal Po terdiam dan kemudian menggelengkan kepalanya. sepupu? . juga tak ada, bahkan tempat tinggal, lalu Dal Pyung mengatakan bahwa ia juga tidak bisa disini, kau adalah orang asing. dan juga, mereka belum tahu orang seperti apa Dal Po.

Dal Po berkata, kakek membutuhkanku sebagai anaknya, tanpanya, kakek akan terus pingsan, tapi Dal Pyung menolak dan berkata apa kau akan terus menipunya? Tak mungkin!
Dal Po berkata, "apanya yang tak mungkin? hal ini juga tak merugikan siapapun. memangnya siapa yang akan peduli?! Dal Po menambahkan, bahwa ia hanya akan berpura-pura sampai keadaan kakek membaik, ia memohon untuk tetap membiarkannya disini, hanya sampai saat itu. Dal Pyung tak bisa berkata apa-apa lagi dan menghela nafas. 

Dal Pyung yang melihat kakek dan Dal Po bercanda, bertanya pada In Ha, apakah ia bisa menganggap Dal Po sebagai paman? tentu tidak.. bagi In Ha dia maish terlalu kecil untuk dianggap paman, Dal Pyung berakata bagaimana dengan aku yang harus menganggapnya kakak? HAHHAA
Ia bertanya pada In Ha, apa In Ha bisa melakukan itu tanpa cegukan? In Ha sudah mencobanya dan bisa. Dal Pyung mengatakan jika ayahnya sudah sembuh, ia harus membuang surat adopsinya dan mengirim Dal Po ke panti asuhan.

rupanya In Ha sedari tadi melihat ke arah TV saat ayahnya sedang bicara, ayahnya yang menyadari itu langsung membentaknya, TV nya rusak, tak berfungsi karena tak ada signal, jadi kau taka akan bisa menonton ibumu (Cha Ok) di TV. In Ha terlihat sedih dengan perkataan ayahnya. kemudian ia berdiri hendak pergi, ayahnya bertanya, kenapa tak makan? In Ha dengan sewot menjawab bahwa ia tak lapar, tapi ia cegukan. hehe dan masuk kedalam rumah.

Dal Po membakar ubi di tungku, ia teringat dengan kejadian dulu ketika melihat api. ia teringat saat dulu ibunya mengajaknya bertemu dengan ayahnya, saat itu ibu bilang bahwa ia tahu dimana ayahnya. mata Dal Po berkaca-kaca didepan tungku, ia mengatakan ibunya pembohong. "tapi aku sama saja dengannya". 

In Ha datang menghampiri Dal Po, ia berkata bahwa hanya akan menganggap Dal Po sebagai pamannya jika didekat kakeknya, kemudian terdengar suara perut In Ha, ia lapar hehe. tapi ia tetap bergaya sok cool, dan menambahkan "tapi jika kakek tak ada, kau hanya sebatas "Hei, kau!" mengerti?" In Ha mengatasi Dal Po sebagai Hiu penjilas, yang hanya mengikuti dibelakang paus, dan perut In Ha bunyi lagi, LOL. Dal Po bertanya, "Kau lapar?" In Ha mengatakan tidak, tapi dia cegukan, tapi perutnya terus berbunyi wkkwkwk
Dal Po berkata ia bisa mendengar bunyi perut In Ha, kemudia ia keluar dari dapur. 


setelah Dal Po pergi, In Ha menengok ubi bakar di tungku dan hendak mengambilnya, Dal Po mengintip In Ha yang sedang kepanasan berusaha mengambil ubi, In Ha kemudian berbicara pada ubi, bahwa ia tak akan memakannya, dan ia tak lapar! dan "eeugh" cegukan lagi LOL wkwkkw
Dal Po mengernyit melihat In Ha, dan masuk lagi mengambilkan ubinya dan menaruhnya di wadah agar tak panas, In Ha hendak berterima kasih, tapi tak jadi setelah melihat Dal Po, ia berkata "kau pintar juga" dan kembali memasang wajah jutek. Dal Po berkata bahwa ia tak tahu apa itu hiu penjilat, tapi yang pasti, itu mirip denganmu kan?

"Apa?!".. "kau benar.." jawab In Ha

"Apa?!" Dal Po terkejut juga

In Ha memberitahu Dal Po bahwa ia punya Pinocchio syndrome dan akan langsung cegukan jika berbohong, "cerita tentang hiu itu, begitulah kondisiku saat ini. jadi, kondisi kita sama menyedihkannya sekarang, puas?!" bentak In Ha, dan memakan ubinya.
Dal Po menatap In Ha yag sedang makan ubi, lalu In Ha bertanya kenapa ia menatapnya seperti itu? karena aku cantik? "Ya, kau cantik.." jawab Dal Po. 
In Ha berkata bahwa kecantikannya datang dari ibunya yang sangat cantik, bukannya sombong , tapi sudah dari sananya cantik, mau bagaimana lagi? Dal Po menunjukkan wajah tak percaya, In Ha bertanya apa kau tak percaya? mau melihantnya? dan Dal Po bertanya apa kau punya fotonya? In Ha berkata tidak, ayahnya sudah membuat semua fotonya, tapi, ibunya sering muncul di TV, jadi jika ia merindukannya bisa melihat ibunya di TV, tapi sekarang tak bisa menonton lagi. 
In Ha sedih dan ia sangat merindukan ibunya.

 pagi harinya, Dal Po melihat antena TV, ia punya ide dan  mengambil hanger pakaian dan merakit sesuatu, kemudian memasangkannya di antena TV tersebut. dan TV nya sudah bisa menyala sekarang.
In Ha, "Ibu, aku mencuri ponsel ayah untuk mengirim SMS ni, bagaimana kabar ibu? kakek sedang sakit, jadi kami harus tinggal disini untuk sementara waktu, dulu aku pikir, desa ini akan sangat membosankan dan norak, tapi tak semuanya membosankan..paman itu selalu menemaniku.."
"Dia adalah pamanku, tapi dia lebih pendek dariku. lucu, kan?
awalnya aku tak menyukainya, tapi semakin lama mengenalnya aku menyukainya. desa ini tak membosankan lagi.."

Dal Po memanggil In Ha, memberi tahu bahwa TV nya sudah bagus, In Ha sangat senang dan mengajak Dal Po untuk segera pulang, Dal PO menyuruhnya naik di gerobak sepeda nya, In Ha agak ragu, karena ini tanjakan, dan ia juga berat, Dal Po tetap menyuruh In Ha naik.

Dal Po mencoba mengayuh sepedanya, tap tak bisa bergerak, mencoba lagi, dan tak bisa juga, In Ha terlalu berat wkwkwk In Ha meminta untuk jalan kaki saja. tapi Dal Po tetap ingin memboncengnya.
"Aku bisa melakukan--" sambil mengerahkan sekuat tenaga untuk mengayuh nya, tatap tak bisa HAHAHA, akhirnya ia menyerah dan berkata "kita jalan kaki saja?" wkwkwkk


In Ha sangat senang, bahkan berjalan sambil bernyanyi-nyanyi. kemudian In Ha bertanya pada Dal Po, ia lebih mirip dengan siapa? Dal Po menjawab lirih.. "Ayahku.." 
lalu In Ha berharap bahwa ia bisa bertemu dengan ayah Dal Po, Dal Po bertanya menurutnya orang seperti apa ayahnya? In Ha mengatakan, pasti tak terlalu tampan seperti Dal Po, dan suka membantu orang lain, kan? dia pasti orang baik.. Dal Po menghentikan langkahnya, dan berkata bahwa In Ha tak cegukan yang berarti ia tak bohong, In Ha berharap bisa bertemu dnegannya, Dal PO menatap In Ha, dan In Ha bertanya kenapa ia menatapnya seperti itu? 
lalu Dal Po mencium pipi In Ha. sweettt :)
In Ha bertanya untuk apa ciuman ini? Dal Po mengatakan bahwa selama 6 bulan ini, ia terus hidup dalam kebohongan, karena kebohongan itu berguna untuk kehidupan kakek dan dirinya, 
"tapi, kebenaran 10x lebih menyenangkan dari pada kebohongan. begitulah yang kau sampaikan padaku.." In Ha tersenyum pada Dal Po :)


setelah sampai ditumah, mereka menyalakan TV, In Ha sangat berterima kasih pada Dal Po. In Ha meminta Dal Po untuk merahasiakannya dari ayahnya, karena kalau tidak pasti akan dihancurkan. Dal Po bertanya, begitu bencinya kah dia dengan ibumu? In Ha mengiyakan, ayahnya adalah orang yang lembut, tapi akan berubah ketika menyangkut tentang ibunya, bahkan ia tak membolehkannya menghubungi ibunya, 


kemudian wajah Cha Ok muncul di TV, In Ha sangat senang memanggilnya Ibu, tapi Dal Po sangat terkejut meihatnya. dia adalah reporter yang membuat ayahnya menjadi orang yang disalahkan.Dal Po menatap In Ha dengan tatapan benci, kemudian ia keluar dari rumah.



[suara MC Quiz challenge]
"Ada saat menyadari dimana bumi ini sangat kecil, semua orang pasti pernah merasakannya juga.. saat orang asing itu menjadi bagian dari kehidupanmu.."



Dal Po keluar rumah, dan bertemu Dal Pyung yang baru pulang, ia menanyakan dimana In Ha, Dal Po mengatakan bahwa In Ha sedang menonton berita. dan juga, dia mencuri ponselmu untuk meng-SMS ibunya. Dal Pyung terkejut dan marah menghampiri In Ha. 
terdengar suara benda-benda keras, sepertinya Dal Pyung menghancurkan TV nya.

Dal Po dengan penuh kebencian berkata, "hancurkan saja semuanya.."
In Ha keluar dan meminta bantuan Dal Po untuk menghentikan ayahnya, ia memegang lengan Dal Po dan kemudian Dal Po menghempaskannya ke tanah. Dal Po berkata, "Kenapa harus aku?!" 
In Ha merasa kebingungan dengan sikap kasar Dal Po.

-flashback end-

[MC Quiz Challenge]
"meskipun ini disebut "Nasib", masih ada penjelasan matematikanya."
"sudah jadi aturannya, bahwa semua orang sudah terhubung dalam 6 pemisah. itu artinya, entah melalui apa, kita berdua juga terikat dalam 6 derajat."
"fenomena ini diberi nama oleh aktor terkenal Amerika dan diberi nama khusus."
Siapakah nama aktor ini?

ini merupakan pertanyaan terakhir, jika Dal Po bisa menjawabnya, maka ia akan bisa langsung melawan juara bertahan Ahn Chan Soo. waktu untuk menjawab 5 detik!
semua orang terlihat cemas, termasuk In Ha yang sedang menonton dikelas. teman sekelasnya beranggapan bahwa Dal Po tak bisa menjawab ini, bahkan Ahn Chan Soo menetertawakannya.
waktunya mendekati nol..


Dal Po : "Jawabannya adalah Kevin Bacon."

Jawaban Dal Po benar, Ia tersenyum ke arah Chan Soo..
Chan Soo semakin mendekat ke arah Dal Po..
mereka lanjut ke round 2!

teman-teman dikelas yang menonton benar-benar merasa heran, mereka tidak menyangka Dal Po yang mempunyai julukan "All-Ppang" bisa menjawab pertanyaan terakhir itu.
teman In Ha mengatakan bahwa Dal Po hanya beruntung bisa menjawab pertanyaan itu, In Ha tersenyum dan mengejeknya menyukai Chan Soo, karena ia mendukung Chan Soo. 
lalu temannya membalikkan pertanyaan, lalu bagaiman dengan mu? kau menyukai All-ppang kan? kau terus mendukungnya, kau pasti menyukainya kan?
In Ha mengatakan abhwa mereka ini paman-keponakan. tapi temannya berkata, bahwa mereka tak punya ikatan darah juga. Ia berkata, bahwa In Ha menganggap Dal Po sebagai pria, bukan paman. wkwkwk, ia sekali lagi menanyakan ia menyukainya kan? 
teman-temannya menunggu jawaban dari In Ha, kemudia ia menjawab "tidak." dan ia menunjukkan kalau ia tak cegukan, berarti ia tak bohong. In Ha berkata bahwa Dal Po pasti menang.

di suatu tempat, ternyata Jae Myung bekerja sebagai pengantar air mineral, saat ia sedang mengantarkan pesanan, ia tak sengaja melihat Cha Ok di TV, kemudian ia menatapnya hal ini mengingatkannya dengan peristiwa tragis yang menimpa keluarganya. tanpa ia sadari, Ha Myung adiknya, yang sekarang beridentitas Dal Po sedang berada di TV yang lainnya.

In Ha : :"Dal Po pasti akan jadi juaranya. aku yakin.. dia yang akan menang!"

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Komentar :

waaahhh!!! akhirnya selesai buat sinopsis eps 1, memang berat bagiku karena ini baru pertama kalinya >.< jadi agak lama membuatnya, hehe

aku bener-bener suka episode 1, ceritanya padat gak bertele-tele, aku banyak menangis saat menonton cerita flashbacknya, ini gaya ceritannya hampir mirip dengan IHYV, dengan flashback yang menegangkan dan membuat penasaran, ternyata gak berubah, gaya menulis writer Park Hye Ryun :)

aku suka banget akting dari Nam Da Reum yang meranin jadi Dal Po/Ha Myung, dapet banget feel nya, dia bener-bener total meranin Ha Myung yang keluarganya hancur. aku benci dengan Cha Ok, dia sangat kejam jadi seorang reporter, tapi emang ini menyinggung banget sama kehidupan real, emang reporter banyak yang kayak dia, cuma mentingin ketenaran tanpa menghiraukan kebenarannya dulu.


disini belum dijelaskan, kemana ayah Ha Myung, apakah sudah meninggal atau masih selamat? tapi di episode ke-2 (yang saya udah nonton) sepertinya misterinya sudah mulai terbuka. tapi muncul lagi misteri dari Dal Po, sehingga buat penasarannya lebih >.<

untuk episode awal, rating drama ini cukup menjanjikan, pada episode awal rating nya mencapai 7.8%, yang sudah termasuk good start menurut saya jika kita melihat ke belakang rating MLG, sangat miris. di eps ke 2, ratingnya naik 2% menjadi 9.8%. itu merupakan rating viewers yang menonton di TV, memang untuk rating TV belum bisa mengalahkan Mr. Baek, tapi saya yakin akan terus bertambah dengan cerita seperti ini. untuk rating online, mereka mencetak 23% untuk penayangan eps 1, dan naik ke 29% untuk eps 2, saya harap rating TV nasional juga bisa sampai segitu. hehe

by Aprilia Rika - SnailFlowers

No comments:

Post a Comment