Saturday, November 15, 2014

[Sinopsis] Pinocchio Episode 2~ Part 1


[Sinopsis] Pinocchio Episode 2~ Part 1

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Pertanyaan terakhir menuju round 2 
"fenomena yang menyatakan bahwa kita semua terkait dalam 6 tingkat, namanya diberikan oleh oleh aktor asal Amerika. siapakah dia?"
Dal Po diberi waktu 5 detik untuk menjawabnya, teman sekelas dan wali nya pun ikut cemas, apalagi Choi In Ha. senyum Chan Soo yang ia pikir Dal Po tak bisa menjawab pertanyaan ini, seketika hilang ketika Dal Po menjawab.
"Kevin Bacon"
jawaban Dal Po benar, penonton bertepuk tangan untuknya. 

"Aku membulatkan tekadku setelah peristiwa mengerikan 5 tahun yang lalu.."
"Tidak dekat-dekat dengan stasiun TV, tidak berhubungan dengan orang-orang TV, dan bahkan tidak berbicara dengan mereka."
"Aku menjaga tekadku tetap kuat, dan yakin tidak akan pernah terpengaruh."
"Alasanku melanggar janjiku sendiri dan berdiri dipanggung ini.. 


"..adalah rahasia yang ingin terus ku lindungi lebih dari janji yang ku buat.."


-Episode 2 : Si Buruk Rupa-

-2 minggu sebelumnya, september 2005-
Dal Po dan In Ha berpamitan dengan kakek untuk berangkat sekolah, kakek berpesan agar Dal Po menjaga keponakannya, dan In Ha mendengarkan apa kata pamannya. sebelum melangkahkan kakinya, In Ha kembali berbalik ke kakek dan ber aegyo, ia meminta kakek untuk membelikannya sepeda. atau dia mengancam akan pergi dari rumah. kakek berkata bahwa Dal Po memberikan tumpangan, jadi kenapa ingin naik sepeda sendiri. In Ha menjawab.
"itu karena paman selalu.."
Dal Po langsung membekap pipi In Ha agar tidak melanjutkan perkataanya..
"justru karena  ia selalu memberikan tumpangan, aku merasa tidak enak.."
In Ha dipaksa berbohong oleh Dal Po, kemudian Dal Po segera mengajak In Ha untuk berangkat sekolah.
Dal Po memberi tumpangan pada In Ha, setelah di tengah jalan, In Ha menyuruh Dal Po untuk berhenti, ia turun dari sepeda Dal Po. Dal Po langsung mengayuh sepedanya meninggalkan In Ha begitu saja. In Ha mengencangkan tali sepatunya berniat untuk berlari, tapi Dal Po melihatnya dan berhenti, ketika ia ingin kembali memberi tumpangan ia melihat ayah In Ha yang sedang melihat mereka, niatnya pun tak jadi dan ia meninggalkan In Ha begitu saja. 


In Ha berlari untuk sampai ke perahu yang mengangkut siswa-siswa ke sekolahnya, sesampainya di perahu, Dal Po sudah duduk manis disana, sedangkan In Ha dengan nafas tersengal-sengal baru sampai diperahu dan dimarahi oleh bapak-bapak pengangkut perahu tersebut, hanya karena In Ha selalu membuat teman-temannya terlambat.

Dal Po melihat In Ha yang kelelahan sehabis berlari, ia berkata kenapa? kau sendiri yang ingin di turunkan. In Ha berkata karena Dal Po tidak suka memberinya tumpangan. 

"Tentu saja." jawab Dal Po, sambil mengangkat lengannya.

In Ha bertanya, apa kau begitu membenciku?

"Tentu saja." lagi, dengan mengangkat lengannya.

In Ha ingin tahu kenapa Dal Po sangat membencinya, apa kau menganggapku sebagai musuh atau semacamnya?!

Dal Po terdiam sejenak dan mengingat disaat pertama kalinya ia mengetahui bahwa ibu In Ha adalah Cha Ok.

Lalu Dal Po
menjawab, "tentu saja.. kau musuh bebuyutanku.."
In Ha tak percaya Dal Po mengatakan hal itu dengan mudahnya.

In Ha sudah kelelahan ketida sampai dikelas, sedangkan Dal Po sudah tertidur pulas dengan nyamannya. Chn Soo menghampiri In Ha dan bertanya apakah All ppang meninggalkannya lagi. In Ha berkata seandainya ia punya sepeda sendiri, ia tak akan meminta apa-apa lagi. marathon tiap pagi benar-benar membunuhnya. Chan Soo menawarkan untuk memberikan sepeda bekas kepada In Ha, walaupun sepedanya sedikit jelek. In Ha sangat senang sampai memegang tangan Chan Soo, ia tak memikirkan bagaimana bentuk sepedanya, asalkan bisa dipakai, Chan Soo terlihat gugup ketika tangannya digenggam In Ha, hehe. 

Chan Soo membawa sepedanya, In Ha terlihat snagat senang. ia berterima kasih pada Chan Soo dan menggenggam tangannya lagi, yang membuat nya gugup lagi. hehe
In Ha segera menaikinya, menurutnya sepeda ini sudah bagus sekali. ketika ia akan mencobanya, Dal Po berada tepat jauh didepan In Ha, ia melihat Dal Po membawa kertas dan terlihat ada kubangan lumpur, In Ha mempunyai ide untuk menjahili Dal Po hiihihi

Ketika In Ha mengayuh sepedanya dengan cepat, Dal Po memanggilnya dan berniat memberikan kertas padanya, tapi tak bisa dicegah In Ha sudah melewati kubangan lumpur dan terciprat ke kertas yang disodorkan Dal Po tersebut. kemudian In Ha berhenti dan tertawa terbahak-bahak.

"Rasakan itu, Choi Dal Po!" HAHAHA

Dal Po heran dengan tingkah In Ha, dan pergi dengan tersenyum. wkwkwk

Dikelas, Dal Po memberikan formulir masa depan ke In Ha, yang ternyata merupakan kertas yang terciprat lumpur tadi akibat ulah In Ha sendiri. teman In Ha bertanya siapa yang memercikkan lumpur ke formulirmu? Dal Po mengatakan bahwa tadi ada gadis bodoh yang bertingkah kekanak-kanakan, HAHAHA 

In Ha berkata, "Diam kau!" wkwkkw

Chan Soo melihat formulir In Ha, ternyata In Ha berencana untuk menjadi pengacara, jaksa, atau hakim. teman In Ha bertanya, bagaimana mungkin In Ha yang tak bisa berbohong menjadi pengacara? In Ha berfikir kenapa tidak? kenapa pengacara harus berbohong?

Dal Po berkata, bahwa ada banyak kesalahan dalam logika itu, pikiran Pinocchio sepertimu, tak akan bisa berbohong bila membela tersangka pembunuhan.

"Itu bisa.."

In Ha membayangkan dirinya menjadi seorang pengacara yang membela terdakwanya.
In Ha menjadi pengacara untuk pembunuh Min Joon Gook, awalnya ia membelanya karena tak banyak bukti yang membuktikan Min Joon Gook bersalah. 

"Namun, terdakwa mengaku selama invesrigasi bahwa ia membunuh korban. dan ia tidak menyesal atas pembunuhan yang dilakukannya. saya bersumpah, atas tugasku sebagai pengacara, bahwa terdakwa dinyatakan bersalah atas kejahatan pembunuhan!!"

tiba-tiba In Ha membalikkan pernyataan dan mengungkapkan kebenarannya, Min Joon Gook geram dan melompat dari kursinya mencekik In Ha. WKWKWK

In Ha terbangun dari khayalannya menjadi pengacara, ia benar-benar tak ingin hal semacam itu terjadi, segera ia menghapus kata pengacara dari formulir rencananya tersebut. wkwkwk

Dal Po mengatakan bahwa reporter seperti In Ha akan dibunuh oleh terdakwanya sendiri saat mencoba membelanya. lol

dari pada itu, Chan Soo mengusulkan bagaimana kalau In Ha jadi artis? baginya, In Ha terlalu cantik untuk menjadi seorang pengacara dan itu akan sia-sia.

In Ha menganggap Chan Soo benar. kecantikannya akan menolongnya.

Ia mulai menulis "artis" di formulirnya. teman In Ha berkata bagaiman ia menjadi artis kalau ia tak bisa berbohong?

Dal Po menyambar, "tidak mungkin. ia bahkan tak bisa melakukan peran mudah seperti menjadi mayat." wkwkwk

In Ha berbalik dan mengatakan bahwa ia bisa memerankan mayat!

bayangan In Ha menjadi seorang artis~
In Ha digendong oleh pemeran pria, director memuji adegan indah ini. 

"zoom in............"

dan "uukk"!!

In Ha cegukan LOL. pemeran pria langsung menghempaskan In Ha di atas matras, ia sudah merasa sangat kelelahan mneggendong In Ha, 

Director marah-marah dan melempar scropt, ia memarahi In Ha tidak bisakah ia mengontrol cegukan? 

In Ha mengatakan, bahwa director pasti sudah tahu jawabannya.. pinocchio syndrome tak akan bisa mengontrol cegukannya, ia pasti akan cegukan walaupun memerankan orang mati karena kenyataannya dia masih hidup. wkwkkw

director merasa sangat frustasi, dan bahkan menanyakan apa ada artis lain? bwahahaha
"ini sudah take yang ke-21 kalinya, kau akan membuat lengan Soo Hyuk (pemeran pria) patah." wkwkwk

In Ha berkata, sudahlah director.. kita bisa menggunakan efek khusus~~
ia meminta untuk menghapus bagian cegukannya. HAHAHAHA

Director sangat frustasi dan berteriak.

AAARRGHHHHHH!!!!!!!

"baiklah aku akan melakukanny!!! aku akan melakukan adegan sendiri!!! BAWA KAMERANYA!!!!!" 

HAHAHAHA

aku rasa, In Ha disini seperti parody Cheon Song Yi, ia terlihat begitu centil dan sombong WKWKWK

In Ha tak jadi menulis artis, dan menghapusnya lagi. Dal Po menyarankan In Ha agar melakukan pelayanan masyarakat saja, dan lupakan menjadi artis. wkwkwk

baginya, lebih mudah Bill Gates menyatakan bangkrut dari pada In Ha menjadi artis. HAHAHA, aku tau betapa sulitnya Bill Gates untuk bangkrut. bagiku dia gak akan pernah bangkrut begitupun In Ha yang gak akan pernah bisa jadi artis. WKWKWK

Chan Soo mengatakan kalau Dal Po sungguh berbakat dalam menjatuhkan seseorang dengan kata-katanya. ia memberitahu In Ha untuk tidak khawatir, karena ia membaca di koran ada lebih dari 20.000 jenis pekerjaan di Korea. ia yakin, salah satunya pasti cocok untuk In Ha,

"Tidak mungkin~~" terdengar suara Dal Po. HAHAHAHA

Dal Po berkata, apa mereka tak tahu kurang dari 6% kemungkinan Pinokio bisa bekerja?

Chan Soo menyuruh In Ha untuk tak mendengarkan Dal Po. seperti itu juga belum tahu mau jadi apa.

In Ha juga belum tahu mau jadi apa. ia bahkan iri dengan angin ribut, setidaknya mereka tahu arah dan tujuannya. WKWKWK

Guru masuk ke kelas dan menanyakan apa mereka tahu program di stasiun YGN "The Quiz Challenge Show?" ia berkata bahwa akan di ambil1 orang dari muridnya untuk mewakili sekolah dalam mengikuti kuis tersebut.

Salah satu murid mengatakan bahwa jika kita menang kita akan mendapatkan uang tunai 30 juta won,

supaya adil, mereka akan di test terlebih dahulu. siapa dengan nilai tertinggi, maka ia akan mewakili sekolah dalam acara tersebut.

teman sebangku In Ha memuji Chan Soo pasti ia yang akan mewakili sekolah. Chan Soo belum bisa memastikan hal itu, menurutnya, pengetahuan umum tak ada di buku pelajaran. 
Chan Soo sambil melirik In Ha yang sedang beres-beres.

Chan Soo memanggil In Ha untuk bertemu di parkiran, Ia membelikan In Ha bel sepeda baru berwarna Pink, In Ha berterima kasih pada Chan Soo.
Chan Soo merasa sangat gugup, ia berkata ada hal yang ingin ia katakan pada In Ha.

"Jika aku ikut serta dalam kuis.."

"Aku akan menyatakan cinta padamu di TV!"


In Ha terkejut, "Apa?!"

Chan Soo menambahkan, bahwa In Ha harus menjawab pengakuan cintanya. 
ketika In Ha memanggil nama Chan Soo hendak mengatakan sesuatu, Chan Soo segera menutup telinganya dan berkata "tidak, tidak sekarang.." 
ia tak mau mendengar jawaban In Ha sekarang, ia belum membuat pengakuan, jadi jawabannya nanti saja. Chan Soo langsung berlari dengan gugup. WKWKKWK

"Ibu, hari ini aku mendapat pengakuan cinta pertamaku.. tapi sungguh aneh.. benar-benar aneh, rasanya seperti aku punya gangguan pencernaan yang parah."

"Ku pikir, mendapat pengakuan cinta akan membuatmu gugup atau semacamnya.. tapi sebaliknya, aku merasa nyaman seperti di hutan pinus."
"Aku bahkan tak merasakan apapun."

Dal Po yang melihat In Ha melakukan hal seperti ini, ia sudah tahu pasti In Ha sedang mencemaskan sesuatu. In Ha berkata, maka dengan begini darah bisa mengalir ke otak dengan lancar dan membuatnya berpikir lebih jelas.

"Ini adalah penjelasan medisnya, jadi jangan melihatku seperti itu!"

Dal Po mengatakan meski sudah 5 tahun melihatnya, ini masih terlihat aneh baginya. Ia mengatai In Ha, bahwa sifat konyolnya sudah tak tertolong lagi.

In Ha kesal dan berkata, "Diam kau!!"

Jae Myung mengantarkan galon disalah, ia melihat selebaran buronan yaitu ayahnya, bahkan sudah 5 tahun kejadian, ia masih menjadi buronan. ia bertanya pada pemilik toko, tanggal berapa sekarang? 

25 september.

lalu Jae Myung merobek selebaran buronan ayahnya.

2 orang pria tersesat di pabrik yang terbakar 5 tahun lalu, tempat itu sekarang kosong tak pernah dijajah manusia. pabrik itu belum dirobohkan, katanya mereka takut hantunya gentayangan. disini tempat meninggalnya para pemadam kebakaran.

Tes untuk seleksi menikuti acara kuis dimulai, mereka hanya diberikan waktu 30 menit.Dal Po tampak melihat sekilas soal yang dibagikan, dan kemudia pergi tidur. lol
In Ha nampak serius mengerjakan soal, sedangkan yang lainnya sama sekali tak tertarik. wkwkwk

setelah beberapa menit Dal Po tertifur, ia bangun dan mulai mengerjakan soalnya. 

Para guru mengoreksi hasil test para murid, mereka mengeluh bahwa nilai mereka sama saja. salah satu guru mengeluhkan, bahwa tak ada nilai yang lebih dari 50.

baru dikatakan, guru yang lain berteriak, bahwa ia mengoreksi Choi In ha dan ia mendapat nilai 92. guru wanita memberitahukan bahwa Ahn Chan Soo mendapat nilai 96. 

semua guru terkejut setelah mengoreksi hasil test Dal Po bahwa ia mendapatkan nilai sempurna. 100. mereka tak percaya.

teman In Ha berlari tergesa-gesa menuju kelas. ia mengatakan bahwa hasil test sudah keluar. ia memberitahu bahwa peringkat pertama adalah Dal Po. semua murid terkejut. tak percaya juga dengan apa yang terjadi. termasuk In Ha. apalagi Ahn Chan Soo.

"Kenapa kalaian menatapku seperti itu?"
"Tak mau memberiku ucapan selamat?" 
WKWKWKWK
mereka menganggap hal itu tak masuk akal jika Dal Po yang mewakili sekolahnya.

mulai banyak rumor yang menyebar kalau Dal Po bermain curang, ia dituduh mencuri soal test nya, mereka semua tak percaya Dal Po seorang yang paling bodoh disekolahnya mendapatkan nilai tertinggi. awal mula rumor ini, disebabkan oleh Ahn Chan Soo yang menggunjing Dal Po melalui murid-murid wanita. salah satu murid bertanya pad Chan Soo, kenapa Dal Po mencuri soal test? Chan Soo mengatakan bahwa Dal Po pasti mengincar uangnya, karena tiap kontestan yang tampil akan dibayar 50.000 won. 

Dal Po lewat di lorong sekolah, dia awalnya cuek saja dengan apa yang murid-murid gossipkan, entah ia penjahat lah, ia bermain curang, dan mencuri soal test atau yang lainnya, ia sama sekali tak peduli. tapi langkahnya terhenti ketika salah seorang murid menyinggung tentang ayahnya seorang penjahat.
Dal Po mulai terngiang-ngiang oleh suara Cha Ok 5 tahun yang lalu.

Dal Po menyerang murid yang mengatakan hal tetang ayahny. ia menyuruhnya untuk mengatakannya lagi. Dal Po mengancamnya jika mengatakan omong kosong itu lagi, maka ia akan menghajar wajahnya. ia melempar anak tersebut ke lantai dan pergi meninggalkan mereka. 

[Suara MC "The Quiz Challenge Show"]
"Ini disebut kecemburuan.. sebuah reaksi yang muncul akibat rasa iri dan cemburu. rasa iri sangat mudah digunakan untuk membuat kontroversi."

Dal Po dipukuli oleh guru menggunakan gulungan kertas. ia menyuruhnya untuk mengakui bahwa Dal Po telah mencuri soal test. Dal Po mengatakan, bahwa ia tak melakukannya. Guru mengatakan pada Dal Po untuk jangan pernah bermimpi untuk mengikuti kuis ini, karena ikut dengan cara seperti ini akan mempermalukan sekolah. 
In Ha merasa kasihan pada Dal Po yang sedang dipukuli kertas, Dal Po menatap In Ha yang sedang melihatnya. In Ha langsung pura-pura tak melihat Dal Po. In Ha jadi cegukan karena dia berpura-pura.

"Raksasa buruk rupa dengan banyak wajah.. dan pelayan istana yang telah menghabiskan hidup mereka dalam ketidakpuasan..."


"Reaksi tersebut bisa diciptakan untuk mereka berdua. Ini adalah kalimat dari Shakespeare dan Henry IV. Kata apa yang menjelaskan metafora tersebut?"

Ahn Chan Soo berada di kuis tersebut, ia menekan bel terlebih dahulu dan menjawab pertanyaan tersebut. 
"Ru..mor?"

jawabannya benar, ia keluar sebagai juara. jadi yang mewakili sekolah mengikuti kuis ini adalah Ahn Chan Soo.

seluruh keras berteriak gembira atas kemenangan Chan Soo. tapi tiba-tiba Chan Soo menyatakan cintanya pada In Ha di siaran TV. 

"Choi In Ha! Aku sungguh menyukaimu!"

teman sekelas meledeknya untuk menerima cinta Chan Soo, tapi In Ha tak peduli dengan hal itu.

In Ha menengok ke belakang dan melihat bangku Dal Po yang kodong. ia masih terus cehukan sejak waktu itu sampai sekarang.


"Ibu.. aku sudah cegukan selama 4 hari berturut-turut. sepertinya ini adalah rekor baru.. "
"Aku sudah menahan napas, minum air satu teko, dan aku bahkan membersihkan seluruh rumah tapi aku belum bisa berhenti cegukan.. Rasanya mau mati."
"Aku rasa aku tahu cara menyembuhkannya.. tapi aku tak berani melakukannya.."
"Ibu, apa yang harus kulakukan? tak ada yang mati karena cegukan kan?"

In Ha mengingat bagaimana murid-murid menggunjing Dal Po, bagaimana mereka mengejek Dal Po dan merendahkannya. Ia tak bisa tinggal diam untuk itu. 
"Tidak bisa! aku harus bertahan!!"

 Dal Po dipaksa untuk menulis surat permintaan maaf agar guru-guru mau memaafkannya atas perbuatan yang tak pernah ia lakukan, mencuri soal test. daripada membesar-besarkan masalah, lebih baik ia menulis permintaan maaf.
Dal Po bertanya, kenapa ia harus menulis surat permintaan maaf untuk hal yang tak dilakukannya?
Guru membentaknya kenapa ia harus berdebat denganmu untuk tindakan yang jelas-jelas kau lakukan?
Dal Po tetap menjelaskan bahwa dia tidak mencuri soal. rumor itu tak benar, itu hanyalah rumor belaka. lalu guru bertanya, jika memang hanya rumor, apa kau bisa membuktikannya?

karena perkataan gurunya itu, Dal Po kembali mengingat masa lalunya 5 tahun yang lalu, ketika Cha Ok meminta nya untuk membuktikan rumor tentang ayahnya yang kabur dari insiden kebakaran. ia benar-benar tak bisa lepas dari itu.

"Kenapa aku.. yang harus membuktikannya?

guru berkata, tentu saja ia harus membuktikannya, karena ialah subjek sumor tersebut.

Dal Po menatap gurunya itu, dan melihat ke arah guru wanita yang sedang memfoto copy.

Ia mendekatkan wajahnya kepada pak guru.

"Saat aku keluar dari ruangan ini, aku akan menyebarkan rumor bahwa kau dan Guru Yoon saling menyukai dan aku menyaksikannya sendiri!"

Dal Po membalikkan kata-kata gurunya itu, pak guru tak bisa berkata-kata dengan apa yang telah diucapkan Dal Po, Gu ru Yoon bertanya pada Pak guru, apa kau benar-benar menyukaiku?

Dal Po berdiri dan meminta Pak guru untuk membuktikan pada semua orang bahwa rumor itu tidak benar. "Karena kau adalah subjek rumor." "Jika kau tak bisa, maka kau harus menulis surat permintaan maaf. tidak, maksudku surat pengunduran diri!"

Dal Po meninggalkan ruangan guru, Pak Guru benar-benar terlihat sangat marah.

 Dal Po benar-benar kesal dan ingin meluaokan amarahnya. tapi ia mencoba untuk menahannya.

Didalam kelas sedang merayakan kemenangan Chan Soo di acara kuis. In Ha diluar kelas terlihat sangat gugup dan masih dengan cegukannya, kemudian ia meneguk teko. 

 In Ha tak meminum air dari teko tersebut. melainkan menyimpan air itu dis\dalam mulutnya. Ia berusaha untuk menghilangkan rasa gugupnya. Dal Po yang melihat itu keheranan. Kemudian In Ha masuk ke dalam kelas.
In Ha menyemburkan air yang ada didalam mulutnya itu ke lilin yang digunakan untuk merayakan kemenangan Chan Soo. 
Chan Soo bertanya, apa yang In Ha lakukan.. ia terkejut. In Ha senang setelah menyemburkan air, akhirnya cegukannya berhenti.
teman-temannya kesal dengan apa yang dilakukan In Ha, apa In Ha sudah gila melakukan ini.


lalu In Ha meminta maaf pada Chan Soo, ia tak bisa menerima cintanya. Chan Soo terkejut dengan apa yang dikatakan In Ha. teman In Ha yang menyukai Chan Soo terlihat senang In ha menolak cinta Chan Soo. Kemudian In Ha memberitahu mereka untuk meminta maaf pada Dal Po sebelum makan. temannya bertanya kenapa mereka harus meminta maaf pada All ppang?
In Ha berkata itu karena mereka menyebarkan rumor yang tidak benar tanpa ada buktinya.
In Ha bertanya apa mereka punya bukti bahwa Dal Po mencuri soal testnya?
diam-diam Dal Po memerhatikan itu dari luar kelas.


kemudian Chan Soo dengan kesal bertanya, "bukti? siswa terbodoh disekolah mendapat nilai tertinggi dalam semalam, kau butuh bukti apa lagi?!"
In Ha berkata bahwa itu bukanlah bukti tapi hanya dugaan. Chan Soo bertanya dengan mada marah,
"lalu kenapa kau tak menyampaikan dugaanmu?! bukti dugaan jika Dal Po tidak curang, melainkan menang dengan pengetahuannya sendiri! ha? ayo katakan!"
In Ha terlihat tak yakin, tapi kemudian ia betkata dengan lantang, "baiklah! bukan hanya dugaan, tapi aku akan membawa bukti kuat. tapi jika aku membawa bukti, kau harus minta maaf pada Dal Po!"
In Ha juga meminta Chan Soo untuk memberikan setengah dari uang hadiahnya. karena jika Dal Po terbukti tak curang, seharusnya dia yang ikut kuis. jadi hadiah uang itu merupakan milik Dal Po.
Chan Soo setuju dengan permintaan In Ha. tapi ia menambahkan,

"tapi jika kau tak bisa membawa bukti.."

In Ha : "jika tidak..?"

Chan Soo bertanya pada teman-temannya, "apa yang sering Dal Po katakan?"

Dal Po yang melihat itu menduga, "jangan jangan..?"

Chan Soo : "Aku akan menampar wajahmu 10x!"

In Ha terkejut dan berkata, 'Apa?!" teman-teman yang lainnya juga ikut terkejut, siswa lain berkata, "tapi dia perempuan.." "bukannya dia menyukai In Ha?" "dia pasti gila setelah In Ha menolaknya.."

Chan Soo berkata jika In Ha takut untuk melakukannya, lebih baik lupakan saja.



Dal Po sangat kesal dan hendak masuk ke kelas, "tikus bajinga ini.!!" tapi langkahnya terhenti, karena In Ha berkata,

"Oke! Ku terima taruhan ini!" "dia bilang dia akan membagikan hadiahnya jika aku membawa bukti."

In Ha menunjuk wajah Chan Soo dan berkata, "Kau.. sebaiknya tak berubah pikiran!"

Chan Soo menyanggahnya, "Justru aku yang harus memperingatkanmu! 10x tamparan diwajah!" "Aku tidak akan membuatnya mudah hanya karena kau perempuan!" ia mengambil bola basket dari temannya dan memantulkannya ke lantai dekat In Ha. In Ha terkejut menyilangkan tangannya ke badan, dan ia mulai cegukan. itu berarti dia ketauan berusaha melawan ketakutannya, semua siswa menertawakannya. temannya bertanya, apa kau takut? In Ha menjawab, tidak, ia tak takut sama sekali. tapi dia cegukan lagi. tawa teman-temannya bertambah keras dan In Ha sangat kesal lalu ia keluar dari kelas.

Dal Po melihat In Ha yang keluar karena cegukan dari belakang, In Ha berlari keluar dan Dal Po mengikutinya. Dal Po mencari dimana In Ha, dan ia mendengar suara cegukan di tangga, kemudia ia turun dan mendapati In Ha sedang cegukan di tangga, In Ha terlihat ketakutan dan berusaha menenangkan dirinya.

"Apa yang harus ku lakukan..? apa dia akan benar-benar memukulku 10x??"

Dal Po khawatir dan memerhatikan In Ha, In Ha berkata, terserah! aku tak peduli, dan ia mengambil coklat disakunya, dan memakannya. tapi In Ha masih cegukan.
Dal Po terlihat memikirkan sesuatu, aku rasa dia ingin berusaha agar In Ha tak kena pukul oleh Chan Soo.


Chan Soo berada diparkiran dan menatap ke sepeda yang ia berikan ke In Ha, kemudian Ia marah dan menedang sepeda itu sampai roboh sampai baut remnya terlepas, Dal Po yang sedang duduk di atas, melihat hal itu. ia berkat, kenapa bajingan ini melampiaskannya pada sepeda?
Chan Soo dengan kesal meninggalkan parkiran.
Dal So baru tersadar akan sesuatu, ia menyipitkan matanya melihat ke arah sepeda, ia melihat bautnya remnya terlepas dan ia terlihat khawatir.

In Ha lewat didepan Dal Po, dan ia memanggilnya, In Ha berbalik dan mengatakan agar Dal Po tak salah paham In Ha memihnya, itu bukan karena In Ha menyukainya, tapi karena ia sudah tak punya pilihan, dan tak tahan dengan cegukannya. tapi yang ingin Dal Po bahas bukanlah tentang hal itu.

"Tidak.. bukan itu.."

In Ha keburu memotong perkataan Dal Po dan berkata, mereka tak perlu berdebat.. karena alasannya memang hanya itu, jadi jangan salah paham!

Dal Po heran, salah paham? salah paham apa?

In Ha mengatakan bawa Dal Po pasti tahu maksudnya, ia tak perlu mengatakannya. Dal Po mengiyakannya.. lagi pula ia juga tak ingin mendengarnya, dan menyuruh In Ha pergi.

Dal Po duduk di bangku lagi, dan memejamkan matanya sambil berkata, "jika matanya bagus, pasti dia bisa melihat kalau remnya rusak."

WKWKWK
sayangnya mata In Ha tak bagus, Dal Po mendengar bunyi bel "kring kring" dari sepeda, dan ternyata benar. In Ha sudah menaiki sepedanya dengan senang. HAHAHAHA
Dal Po yang melihat itu dengan kesal berkata, "Ah! anak itu! Apa dia buta?!" wkwkwk
kemudian ia segera berlari turun, dan mengejar In Ha.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Komentar :

It's very entertaining!!!
episode ini sangat lucu XD
chemistry mereka berdua sangat dapet. suka sekali karakter In Ha yang banyak omongnya, ini karakter shinhye yang paling saya sukai! hihihi XD

aku penasaran disini, rahasia apa yang sebenarnya Dal Po jaga sampai ia melanggar janji sejak 5 tahun yang lalu? hingga ia masuk dan berhubungan dengan stasiun TV. bahkan, nantinya ia akan jadi reporter. apa ini misi balas dendam ya?

Dal Po menyadari, kalau In Ha ternyata care sama dia, walaupun dengan sikapnya yang angkuh itu. aku mulai sebel sama Chan Soo, ia berani untuk menampar wanita hanya karena di tolak? huhu! dan dia yang nyebarin rumor tentang Dal Po. aku harap nantinya Chan Soo jadi baik setelah tumbuh dewasa dan jadi detektif polisi. dan aku harap gak ada loveline sama In Ha :P

untuk Jae Myung, aku sangat kasihan sama dia, dia hidup sendiri setelah kejadian dulu. apa ia bener-bener percaya ya kalau ibu dan adiknya sudah hilang di laut? ia masih tetap punya dendam sepertinya, bahkan saat melihat selebaran tentang ayahnya, kenapa dia nanya tanggal ya? apa mungkin masa buron ayahnya sudah habis selama 5 tahun ini? menurutku ayahnya sudah meninggal, rasanya gak mungkin utnuk orang selamat di kejadian kebakaran sebesar itu, terlebih lagi, ayah Jae Myung yang membuka pintu ruangan yang meledak, para staff yang jauh dari ruangan itu aja mental dan terbakar. jadi, rasanya sulit untuk bertahan dari kejadian itu, gedung yang terbakar juga sampai sekarang dibiarkan kosong dan tak dirubuhkan.

by Aprilia Rika - SnailFlowers

No comments:

Post a Comment