Saturday, November 15, 2014

[Sinopsis] Pinocchio Episode 2~ Part 2



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


 In Ha mengendarai sepeda dijalanan, saat di turunan ia mencoba untuk mengerem tapi tak berfungsi. Dal Po mengikuti In Ha dengan sepeda gerobaknya dan ia berada di jalan sebelah In Ha. In Ha berteriak ketakutan, Dal Po memanggil In Ha. Dal Po melihat jauh kedepan dan melihat ada jalan yang menyambungkan ke-2 jalan mereka, ia bersiap-siap dan meniup rambutnya. ia menambah kecepatannya dan berbelok paksa kearah jalan tersebut sampai sepedanya terseret ketanah.
Dal Po segera lari mengejar sepeda In Ha yang terus melaju.

 Akhirnya Dal Po dapat meraih In Ha dan menggeretnya ke arah semak-semak, sepera In Ha jatuh ke bendungan sedangkan Dal Po dan In Ha terkapar di semak-semak. kaki In Ha terluka sampai berdarah. Ia berkata pada Dal Po kakinya berdarah, tapi tak ada jawaban.

 In Ha berbalik dan melihat Dal Po yang sudah terkapar dengan luka di dahinya. ia menggoyang-goyangkan tubuh Dal Po dan berteriak memanggilnya.

"Dal Po-ah!! Dal Po-ah!!! Choi Dal Po!!!!"


 mereka sudah berada di mobil ambulans. Dal Po perlahan-lahan telah sadar dan membuka matanya, . In Ha yang menangis bertanya pada Ahjussi petugas ambulan, bagaimana kalu pamannya mati?
Ahjussi mengatakan kalau Dal Po tak akan mati, itu hanya luka kecil. Dal Po mulai melihat In Ha yang menangis dan membelalakkan matanya.
In Ha berteriak pada Ahjussi,

"Jika memang luka kecil kenapa ia belum sadar juga sampai sekarang?!! Bagaimana jika otaknya mengalami pendarahan dalam? Cedera kepala adalah yang terburuk." In Ha menahan tangisnya.

Ahjussi itu hanya bisa menghela nafas,

In Ha berkata pada Ahjussi itu,

"Dal Po tak boleh jadi lebih bodoh, dia sudah cukup dibully.. maka hidupnya akan sangat menyedihkan.. Bagaimana ini..." suara tangisannya semakin keras dan meraung-raung. HAHAHAHA

Dal Po melihat In Ha yang menagis meraung-raung, ia melihat Ahjussi itu dan merasa tak enak, Dal Po mengumpat.. "AISHHHH...!!!" wkwkwk

In Ha menangis dan memegang Dal Po sambil berkata, "Apa yang akan kita lakukan jika pamanku menjadi idiot??" hiks hiks hiks.. WKWKWK XD
Dal Po dengan kesal berkata, "Diamlah, dan tutup mulutmu!" In Ha berhenti menangis dan terbengong. HAHAHA

"Paman, kau sudah sadar?" In Ha bertanya terkejut.

Dal Po bangun dan duduk, Ahjussi bertanya apakah ia merasakan pusing atau mual? 
Dal Po berkata bahwa ia baik-baik saja.

 Tiba-tiba In Ha dengan dramatis bertanya,

"Siapa namaku??" dia bertanya berapa jari yang ia tunjukkan. "Jawablah!"

Dal PO merasa sangat malu dengan Ahjussi, In Ha yang sangat mendramatisir situasi membuat Dal Po kesal. wkwkkwk

Dal Po meloyor kepala In Ha kesamping dan berkata bahwa ia tak tahu,
In Ha terkejut dan mulai menangis lagi,

"Ah!! bagaimana ini?? dia bilang dia tak tahu nama ku. dia tak tahu.. bagaimana ini..???" HIKS HIKS HIKS. HAHAHAHA

 Dal Po mencubit mulut In Ha, dan meminta maaf pada Ahjussi atas kejadian ini. Ahjussi merasa bingung dengan situasinya. HAHAHA

mereka turun dari mobil ambulans, dan berjalan masing-masing. In Ha terlihat pincang saat berjalan karena kakinya yang terluka. tapi Dal Po tetap jalan duluan didepan.



Dal Po berhenti dan berbalik kebelakang, ia menatap In Ha kemudian menaruh tasnya di depan, dan berjongkok didepan In Ha, ia memberi isyarat agar In Ha naik ke punggungnya. awalnya In Ha merasa tak enak, tapi kemudian ia menerima itu.. sweett :))))
Da Po menggendong In Ha dengan latar sunset yang indah~
KYAAAAAAAAAAAAAHH!!!! XD XD
~background musiknya bagus, sweett~~~


mereka berada di kapal dalam perjalanan pulang, Dal Po membuka perban dikepalanya.
(saya aneh, kok yang ada bintik darahnya cuma lapisan perban paling luar, tapi lapisan keduanya gak ada. wkwkwk)
In Ha bertanya kenapa ia melepasnya, kau kan terluka. Dal Po berkata, tak apa. ini hanya akan membuat kakek cemas. ia bertanya pada In Ha apakah ia punya plaster?
Dal Po memberitahu In Ha agar jangan memberi tahu ayahnya tentang ini, ia menyuruhnya untuk mengatakan kalau ia terluka karena jatuh dari sepeda. karena jika ia mengatakan lebih, nanti jadinya akan heboh. In Ha mengerti dan memberikan plaster pada Dal Po.

Dal Po mencoba memasang plaster sendiri, tapi ia kesakitan. In Ha yang melihat itu mencoba membantu memasangkannya.
setelah In Ha memasangkan plaster, terjadi kontak mata. Dal Po terus-terus menatap In Ha, dan membuatnya merasa canggung. sweetttt~~ XD

In Ha mendekat ke Dal Po. ia mencoba mengalihkan perhatian dengan membahas tentang nilai tes Dal Po yang sempurna. ia bertanya, Dal Po melakukan itu dengan usaha sendiri kan? Dal Po mengiyakannya. In Ha bertanya pada Dal Po, kenapa ia menyembunyikannya dan pura-pura jadi bodoh? untuk apa ia melakukannya?
Dal Po terdiam sejenak, lalu berkata, "ku dengar bahwa pamanmu yang sebenarnya sangat bodoh." 
In Ha lalu bertanya, jadi ia bertahun-tahun pura-pura bodoh hanya demi kakek? apa karena ia tak mau melihat kakek pingsan lagi? Dal Po mengiyakannya. In Ha heran dan bertanya, "tapi kenapa kau baru menunjukannya sekarang? apa kau sungguh ingin ikut kuis itu?"
Dal Po menatap In Ha dan diam sejenak. kemudian ia meminta In Ha untuk berhenti bertanya karena kepalanya sakit. In Ha terlihat kesal Dal Po tak menjawabnya. kemudian Dal Po mengatakan bahwa In Ha tak akan pernah dipukul oleh Chan Soo. In Ha terkejut, "Apa?"

"Jadi.. kau tak perlu khawatir.." lanjut Dal Po

In Ha menatap Dal Po dan tersenyum. :)

Dal Po melihat barisan celengannya, ia memilih yang paling kecil. sebelum ia mengambil uangnya, Dal Po meminta maaf pada celengannya Oh Soon. WKWKWK. 
"dihancurkan oleh tangan yang memberimu makan. ini adalah takdirmu.. Oh Soon.." HAHAHA , bahkan punya nama? XD 
ia membelah celengannya dan menaruh uangnya di dompet. ia keluar dari kamarnya dan membawa tasnya, seolah mau ke sekolah.


 Dal Pyung bertanya, mau kemana Dal Po, ia bilang bahwa ia mau ke rumah temannya. kemudia Dal Po berbalik lagi, ia meminta Dal Pyung untuk memastikan agar kakek tak menonton TV besok. Dal Pyung berkata bahkan mereka tidak punya TV. membuatnya menonton merupakan tantangan.kemudian Dal Po berpamitan. In Ha mengintip dibalik pintu. Dal Pyung bertanya apa Dal Po tak bawa sepeda, Dal Po mengatakan tidak, karena dia akan menginap di rumah temannya.

In Ha keluar dan bertanya pada ayahnya, kemana paman akan pergi. Ayahnya mengatakan tak tahu, yang jelas ia akan menginap dirumah temannya malam ini. In Ha terheran, sejak kapan Dal Po punya teman? wkwkkw

 karena Dal Po pergi, In Ha berkesempatan untuk melihat kamarnya. ia masuk kekamar Dal Po dan mulai mencari sesuatu. ia membuka sebuah kotak dan melihat nilai Dal Po, semuanya Nol. ia bergumam, julukan All ppang memang sangan cocok untuk nya. wkwkwk
kemudian In Ha mulai melihat-lihat buku di rak, ia menggelengkan kepala karena semuanya merupakan komik. HAHAHA. tapi 1 buku menarik perhatian In Ha, ada 1 buku yang merupakan Non fiksi, buku itu adalah Sejarah Inggris, ia mengambilnya dan berkata bahwa buku ini bukan buku yang akan dibaca Dal Po. ia merasa heran. kemudian Ia melihat ada nama perpustakaan dari mana buku itu berasal. Perpustakaan Ohcheon. ia heran, Dal Po meminjam buku dari perpustakaan?

Dal Po pergi ke loket bus, ternyata ia mengambil uang dicelengan untuk membeli tiket ke Seoul.
In Ha menemukan perpustakaan Ohcheon tempat Dal Po meminjam buku sejarah tersebut, ia masuk ke perpustakaan dan ternyata ada banyak buku.

In Ha melihat-lihat buku dan mengambil salah satunya. ia melihat data peminjam di belakang buku tersebut, dan ternyata Dal Po pernah meminjamnya 1 tahun yang lalu.\
sedangkan Dal Po sudah sampai di kota Seoul. ia menghela nafas saat berdiri didepan bangunan tinggi.
Choi In Ha heran dan mulai memikirkan sesuatu.. "Mungkinkah...?" dan ia mengedarkan matanya melihat seluruh buku diperpustakaan.

Dal Po ternyata mengikuti tes untuk menjadi penantang di acara The quiz challenge show.
In Ha mencari buku diperpustakaan satu persatu yang terdapat riwayat pinjam dari Dal Po. dan ia semakin terkejut karena semakin banyak buku yang pernah dibaca oleh Dal Po.

"Apa dia membaca semua buku disini? Choi Dal Po.. apa dia..?"

In Ha memfotocopy semua data-data pinjaman buku Dal Po dan menempelkan semuanya pada sebuah karton besar. ia membuat bukti bahwa Choi Dal Po merupakan 100% pintar, ia ingin menunjukkan bukti itu pada teman-teman sekelas yang tak percaya bahwa Dal Po itu jenius.

 hasil tes akan diumumkan, semua orang yang mengikuti tes berharap untuk lolos. termasuk Dal Po yang berdiri disana.kontestan yang lolos akan mengikuti kuis pada 8 Oktober dan akan bersaing dengan juara minggu lalu, Ahn Chan Soo. (tepat saat ia mengakui cintanya pada In Ha)

"Orang yang lulus tes minggu ini adalah...."

8 Oktober 2005
ternyata, acara kuis yang muncul di episode awal merupakan pertarungan Dal Po dan Chan Soo pada minggu ke-2 kuis ini. Dal Po yang ingin membuktikan bahwa ia tidak lah mencuri soal tes pada saat kuis minggu pertama, yang Chan Soo mewakili sekolah dan keluar sebagai juara, kali ini, Dal Po ingin menantang Chan Soo sendiri, tidak sebagai wakil dari sekolah melainkan sebagai penantang. Dal Po yang telah berhasil menjawab 5 pertanyaan permulaan dan berhasil menarik Chan Soo dan masuk ke round 2.
MC membacakan peraturan kuis, setiap pertanyaa masing-masing bernilai antara 30-50 poin dengan total 20 pertanyaan. pemenang di round ini, akan menjadi juaranya. apakah Chan Soo akan menjadi juara bertahan ataukah dikalahkan oleh Dal Po?

Pertanyaan pertama adalah tetang istilah penggabungan dari sukacita dan penderitaan dalam bahasa jerman yang merupakan peribahasa lokal yang menyatakan "merasa iri hingga sakit perut", Dal Po menekan bel pertama, ia menjawabnya, "Schadenfreude". dan jawabannya benar, Chan Soo terkejut. teman-teman sekelasnya juga heran dengan itu, bahkan pak guru mengatakan ia tak tahu jawabannya. teman In Ha berkata mungkin All ppang memang benar-benar jenius.

Dal Pyung yang sedang membeli buah terkejut saat melihat Dal Po mengikuti kuis di TV dan jawabannya benar. ia semakin terkejut saat MC menanyakan pertanyaan kedua, "seseorang yang mengacu pusat fashion.." belum selesai soal, Dal Po sudah menekan bel, dan menjawab "Trendsetter" dan ia benar lagi.

Pertanyaan ke-3 berhasil dijawab oleh Chan Soo, mereka bergantian menjawabnya sampai pertanyaan ke-6 yang dijawab oleh Dal Po, "Lilin air..." jawabannya benar lagi, teman-teman sekelas yang menontonnya terkejut dan mengatakan kalau Dal Po benar-benar jenius. ini merupakan pertarungan ketat antara Dal Po dan Chan Soo. salah satu murid mengatakan pasti Dal Po tidak mencuri soal tesnya, tapi ia benar-benar tahu jawaban yang benar. Pak guru yang melihatnya akhirnya sadar dan berkata bahwa Dal Po telah membuktikannya, bukti yang kuat.

In Ha yang melihat Dal Po menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, mengingat kembali kata-kata Dal Po saat berada dikapal bahwa ia meyakinkan Chan Soo tak akan memukul In Ha.

"Dia benar.." "sepertinya aku tak akan dipukul.."

Dan sekarang sudah sampai pertanyaan terakhir, Choi Dal Po mengumpulkan skor 440, sedangkan Chan Soo mendapat 410. Dal Po masih memimpin 30 poin. tapi pertanyaan terakhir ini, bernilai 50 poin, jadi siapa saja yang menjawabnya, maka ia akan keluar sebagai juaranya.

"Ada 4 unsur kebebasan yang FDR sebutkan dalam pidatonya tentang perserikatan. 4 kebebasan dasar yang harus dinikmati oleh semua orang..."

Ahn Chan Soo terlihat gelisah dan ia buru-buru menekan bel duluan.
MC menanyakan jawabannya pada Chan Soo. ia terlihat ragu saat menjawabnya, ia hanya bisa menjawab 1 unsur kebebasan, yaitu kebebasan berbicara. Chan Soo diberikan 5 detik tambahan untuk itu.
waktu habis dan Chan Soo tak bisa menjawabnya, kali ini giliran kesempatan Dal Po untuk menjawabnya. 

In Ha yang melihat itu, optimis bahwa Dal Po pasti menang.

Dal Po menekan bel, dan mulai menjawab..

"Kebebasan beribadah, Kebebasan dari kekurangan dan Kebebasan dari rasa takut."

 tapi MC mengatakan, bahwa ia hanya menjawab 3, dan masih kurang 1 untuk memenangkan kuis ini,

 Chan Soo terlihat putus asa dan malu, Dal Po melihat Chan Soo dan mengatakan,

"yang terakhir adalah....Aku tidak tahu."

Chan Soo dan semua orang sangat terkejut, kenapa ia tak menjawab yang terakhir padahal 1 kebebasan yang belum Dal Po sebutkan adalah yang dijawab oleh Chan Soo, yaitu kebebasan berbicara. MC memberi waktu tambahan 5 detik, tapi Dal Po tetap tak mau menjawabnya.
In Ha berkata bahwa Dal Po melakukannya dengan sengaja.

Kru perempuan ini heran kenapa Dal Po tak menjawab yang terakhir, lalu Gyo Dong mengatakan kalau Dal Po sengaja, ia ingin membuat Chan Soo kesal. ia menyerahkannya pada Ahn Chan Soo walaupun tahu jawabannya. "Seperti melempar tulang pada anjing."
waktu Dal Po habis dan kali ini dilimpahkan lagi ke Chan Soo.
Chan Soo dengan ragu-ragu menekan belnya, Chan Soo menjawab 4 kebebasan dengan suara gemetar. ia akhirnya menjadi juaranya, tapi ia benar-benar tak senang dengan kemenangan ini. bahkan teman sekelas tak ada yang menyorakinya, hanya teman In Ha yang menyukainya yang bersorak. Chan Soo tak senang karena ia menang dengan rasa kasihan Dal Po. poor Chan Soo. >.<

Siswa lain yang melihat ini berkata bahwa All ppang sangat mengesankan, yang lainnya memarahinya untuk tidak memanggil All ppang lagi, dan harus mengganti nya denga "All Perfect".
In Ha yang melihat itu, berkata "sangat menakjubkna". temannya bertanya, siapa, All ppang? 
In Ha menjawab, bukan. kotak besat itu (TV). HAHAHHA

In Ha berkata, bahwa ia sudah bialng sebelumnya, bahwa itu cuma rumor belaka, tapi kalian malah tak percaya padaku. tapi dengan hanya melihat kotak besat itu (TV) kalian langsung percaya bukan? 
HAHAHAHA. jadi maksud In Ha mereka ini percayanya sama TV ya. wkwkwkkwk

In Ha mengatakan bahwa penonton acara ini, tak satupun dari mereka akan mengatakan Dal Po mencuri soal tes. menakjubkan bukan?

temannya, menganggap In Ha pasti sudah gila. LOL.

In Ha memukul meja berkata kalau ia sudah tahu jalur karir yang akan ia tulis.


 ia mengambil formulir masa depannya, ia sangat yakin sampai menulisnya dengan pena yang tak akan bisa dihapus.
ia menulis "Pengacara. Alasan : Karena tidak bisa berbohong"
In Ha berkata tak akan mengubahnya.
TV menjadi inspirasi bagi In Ha dalam menentukan karirnya, karena hanya melalui TV, orang-orang akan langsung percaya.

 Dal Pyung setelah melihat acara Dal Po hendak menelfon kakek, temannya berkata bagaimana jika ayahmu melihat Dal Po di TV, mungkin ia akan pingsan lagi ketika menyadari kalau Dal Po tak bodoh tapi benar-benar pintar.
ia menelfon kakek dan memastikan kakek tak menonton TV, ya kakek memang tak menonton TV. Dal Pyung merasa lega akan hal itu.

 ternyata kakek berada dikamar In Ha dan melihat bukti bahwa Dal Po mendapat nilai sempurna tanpa kecurangan yang dibuat In Ha. kakek terdiam dan meraba karton tersebut. tapi dia tak pingsan?



Dal Po dan Chan Soo berada dibelakang laya, Gyo Dong menyuruh mereka untuk mengisi nama dan ID. mereka memberitahu kalau akan ada pajak 22% jadi jangan bertanya lagi nanti. mereka mengiyakannya.
staff wanita tersebut malah bercanda bagaimana dengan taruhannya? apa Chan Soo akan benar-benar memukul wajah Dal Po 10x? lalu bertanya pada Gyo Dong bukankah ini lucu, direktur? sambil tertawa terbahak-bahak. tapi ia sadar ada yang salah karena mereka semua tak tertawa dan Gyo Dong memelototinya. HAHAHHA

"kurasa aku satu-satunya yang menganggap ini lucu.." wkwkwkk

Di depan lift, Gyo Dong memanggil Dal Po, ia bertanya kenapa Dal Po memberikan jawaban terakhirnya pada Chan Soo. Dal Po berkata bahwa ia tak memberikannya, tapi benar-benar tak tahu. tapi bagi Gyo Dong ini masalah serius. ia bertanya pada Dal Po, apa menurutnya acara TV adalah lelucon? baginya Dal Po hanya ingin bermain-main dengan temannya, dan itu adalah lelucon yang tak pantas dilakukan. Chan Soo membenarkan itu. 

lift sudah terbuka, Gyo Dong dan Chan Soo masuk ke dalam. tapi Dal Po masih berdiri didepan pintu lift. Chan Soo bertanya apa yang dilakukan Dal Po, apakah ia tak mau masuk. kalau begitu ya sudah. Chan Soo menekan tombol lif nya,
tapi sebelum pintu lift tertutup, Dal Po menahannya. ia berkata,

"Aku tidak berfikir acara di TV adalah sebuah lelucon. acara TV bisa membunuh orang yang tak bersalah hanya dengan satu pernyataan, jadi bagaimana aku bisa berani berfikir bahwa acara TV adalah sebuah lelucon?"

Dal Po mengatakan itu dengan menatap tajam Gyo Dong.

Dal Po berkata, karena Gyo Dong bertanya, maka ia akan menjawabnya.

Dal Po menatap tajam Gyo Dong dan berkata jika ia menjawab pertanyaan terakhir, maka ia harus kembali ke tempat menyedihkan ini minggu depan. tempat yang hanya penuh dengan manusia yang suka mengoceh tentang kebohongan yang tak berdasar apapun kecuali spekulasi mereka sendiri.

Dal Po berusaha menahan emosinya dan meninggikan suaranya.

"tempat yang hanya penuh dengan manusia yang dipersenjatai mic dan kamera."

"cukup memikirkan untuk bernafas dengan manusia seperti ini sudah membuatku jijik!"


bahkan untuk kembali ke stasiun TV itu lagi, terdengar lebih buruk dari kematian itu sendiri.

Apakah aku.. menjawab pertanyaanmu?

Dal Po melepaskan pintu lift, Gyo Dong masih menatap Dal Po saat lift berjalan.

Dal Po terdiam setelah lift turun kebawah.

Gyo Dong masih memikirkan perkataan Dal Po, ia mengingat kejadian 5 tahun yang lalu tentang kasus keluarga Ki.

Jae Myung berkata bahwa karena kebohongan para reporter membuat keluarganya meninggal. Gyo Dong menatap Jae Myung saat ia mengatakan hal itu. sepertinya ia kasihan juga kepada Jae Myung. sekarang Gyo Dong bukan reporter lagi, tapi PD sebuah acara.

Chan Soo meminta maaf atas perkataan Dal Po tadi, ia mengatakan bahwa Dal Po memang tak tahu sopan santun. tapi Gyo Dong berkata kalau semua yang dikatakan Dal Po adalah benar. Chan Soo terkejut, Ya?

Gyo Dong mengatakan semua hal yang dikatakan Dal Po adalah kenyataan.
apakah Gyo Dong curiga Dal Po adalah Ha Myung?

 Dal Po dan Chan Soo pulang dengan menggunakan bis yang sama, Chan Soo menatap Dal Po. tapi mereka saling diam satu sama lain.

In Ha pulang ke rumah dan mengetahui bukti kepintaran Dal Po yang ia buat sudah berada di atas meja ia bertanya-tanya kenapa ada disini? jangan-jangan... ia menjatuhkan tas dan lari keluar mencari kakeknya.

 kakek keluar dari ruangan dan dengan menggaruk punggungnya, In Ha menghampirinya dan mengatakan ingin membantunya menggaruk. dengan itu, ia bertanya pada kakek, apakah ia pergi ke kamarnya? kakek berkata, ia tak pergi. kenapa? In Ha mengatakan tak apa, ia sedikit lega. kakek bertanya kemana Dal Po? kenapa In Ha pulang sendiri?
In Ha mengatakan bahwa Dal Po akan pulang terlambat dari rumah temannya pada pukul 8 malam, karena ia bohong makanya ia cegukan dan menutupi mulutnya agar tak bersuara.
kakek bertanya apa Dal Po bawa payung? sepertinya mau hujan.

Dal Po tertidur di bis, ia membuka mata dan melihat kaca bis dan heran karena Chan Soo sedang memerhatikannya. ia melihat ke arah Chan Soo, tapi Chan Soo buru-buru memalingkan wajahnya. Dal Po melihat ke kaca lagi, dan Chan Soo memerhatikannya lagi.
Lalu Dal Po berkata, apakah Chan Soo menyukainya?
Chan Soo mengelak, dan berkata apak kau gila? kenapa aku menyukaimu?
Dal Po mengetuk kaca bis dan berkata ia bisa melihat bayangan Chan Soo sedang melihatnya. berhentilah gelisah dan katakan apa yang mau ia katakan.

Akhirnya Chan Soo mengatakan, kalau ia ingin bertanya 3 hal. ia bertanya apa selama ini Dal Po hanya pura-pura bodoh? Dal Po mengiyakannya, lalu kenapa kau menampakan diri dengan tiba-tiba? Dal Po menjawab kalau dia ingin masuk ke acara kuis. Chan Soo tak percaya hanya karena itu. Chan Soo mengejeknya tak punya karakter, dia kira Dal Po benci masuk acara TV. Dal Po membenarkan itu, lantas Chan Soo heran kenapa ia mau tampil di acara kuis? Dal Po terdiam dan berbalik dan berkata, ia kira Chan Soo hanya akan menanyakan 3 pertanyaan. ini sudah cukup. Chan Soo kesal dan mengatai Dal Po brengsek. WKWKWK XD

 In Ha sedang memberi makan ayam, ia menatap langit yang mendung dan mengatakan bahwa ramalan kakeknya selalu benar, akan turun hujan. kemudian ia berbalik dan meliha payung yang tergantung, kemudian ia menyadarkan dirinya agar melupakan itu, jangan buang-buang waktu untuk memikirkan Dal Po. basah kuyup karena hujan sudah cukup untuk si brengsek itu. kemudian ia cegukan. lolol XD. ia sangat kesal karena itu, 'Astaga!!!" wkwkwk

 Bis dari Seoul tiba di terminal Cheongsando. satu persatu penumpang turun, dan Chan Soo sudah dijemput oleh ibunya yang menunggu dengan menggunakan payung. sedangkan Dal Po turun dari bis dengan hujan-hujanan. ketika Dal Po menepi, ia melihat Chan Soo menatapnya sebelum masuk ke mobil.
 Dal Po yang melihat hujan turun dengan derasnya, berkata mungkin ia akan mati beku disini. kemudian ia melihat seseorang sedang tidur dengan bersila. dia adalah In Ha, yang tertidur karena menunggu Dal Po. Dal Po menatapnya dengan dalam. dan mengingat sesuatu.

~flashback~
 Ternyata, saat In Ha dikelas sedang memegang tangan Chan Soo, sebenarnya Dal Po tidak tertidur. di melihat itu dan merasa kesal (cemburu??  kekeke :P). ketika In Ha berbalik melihatnya, ia pura-pura tidur lagi. aiiihhhh >.<

dan kemudian, saat Chan Soo memberikan bel sepeda pada In Ha, ia berkata bahwa ia akan mengatakana perasaannya pada In Ha pada acara kuis, dan Dal Po seketika berhenti membaca. ia melihat In Ha dari bangku taman diatas, ia seperti mengkhawatirkan sesuatu. aduuuhh >.<


kemudian saat diadakan tes untuk masuk acara kuis, Dal Po sebenarnya tak tertidur. ia memperhatikan In Ha yang sedang mengerjakan soal. kemudian ia duduk dan menatapnya lagi.
Kyaaa!!! ternyata >.<

In Ha : "Kenapa kau menunjukkan kemampuanmu??"
Dal Po menatap In Ha ditengah hujam..

"Karena aku menyukaimu.."
"Karena.. Aku menyukaimu.."

KYAAAAAAAAHHHHHH!!!!! XD

In Ha mulai terbangun dan melihat Dal Po sedang berdiri menatapnya, ia memanggilnya All ppang, hehe tapi kemudian Dal Po-ah~ :)

Ia mengambil payungnya dan segera berlari sambil membuka payungnya, tapi ketika sudah ditengan hujan payungnya tak mau terbuka LOL. dan ia balik lagi ke tempat teduh. Dal Po yang melihat itu tersenyum dan berguman.. "aihh dasar.. " >.< akulihat mata Dal Po sedikit berair >.<

sedangkan In Ha kebingungan, bagaimana payungnya tak mau terbuka seharusnya ia memeriksanya terlebih dulu. wkwkwk. kemudian ia melihat ke tempat Dal Po tadi, tapi sudah Dal PO sudah tak ada disana. Ia kebingungan, kemana perginya Dal Po?

 In Ha tetap menggunakan payung yang rusak itu, dan memanggil Dal Po ditengah hujan. ia berputar mencari Dal Po, tiba-tiba saja Dal Po muncul dibelakangnya dan memasukkan segitiga pembatas jalan (apa ya namanya? lol) ke kepala In Ha, ada 2, dan yang 1 nya untuknya. dan In Ha berbalik, ia melihat Dal Po tersneyum padanya. aiiihhh sweet >.<

In Ha masih terkejut, Dal Po mengatakan bahwa mereka bisa memakai ini. In Ha, "OH? Oooh.." LOL xD
In Ha berkata pada Dal Po agar ia jangan salah paham, ia menjemputnya karena disuruh oleh kakek, ia tak punya pilihan karena kakek takut Dal Po basah kuyup. kemudian ia cegukan. HAHAHA.
ia menegaskan lagi, "Aku tak punya pilihan!"
Dal Po berkata, kau cegukan. sambil tersenyum menatapnya. In Ha kebingungan dan salah tingkah. wkwkwk.
Ia berbalik dan mengatakan kalau ia cegukan bukan karena bohong, tapi karena kedinginan, ia akan cegukan tiap kali kedinginan. suara In Ha tersendat karena masih cegukan, HAHAHA,

In Ha menegaskan lahi, jadi, jangan ada salah paham lagi. Dal Po hanya diam. dan In Ha berjalan lagi.

Tapi kemudian ia berbalik lagi, ia bertanya pada Dal Po sebelumnya apa yang mau ia katakan. Dal Po bengong, "Hah?"

In Ha berkata, pada saat siaran, Dal Po kan bilang "Choi In Ha, jika aku menjadi pemenangnya..." tapi sayangnya waktunya habis, In Ha menanyakan lanjutannya.

Dal Po menjawab, "Jika aku menjadi pemenangnya... Kau tak perlu turun dari sepedaku mulai sekarang.." HAHAHA

In Ha bertanya,
"kenapa? apa maksudnya itu? apa jangan-jangan..."
"jangan-jangan..."

[Dal Po]
 "Jika aku bisa memutar kembali waktu.. aku harus pergi. Itu adalah perasaan yang seharusnya tak kurasakan.. pada orang yang tak seharusnya.."



Jae Myung mengawasi si pria penderita Pinocchio yang menjadi saksi bahwa ia melihat ayahnya. padahal, itu bukanlah ayah Jae Myung. apakah pria ini benar-benar punya Pinocchio syndrome?
Jae Myung melihat selebaran buronan ayahnya, ia menangis menatap itu.

[Jae Myung]
"Ayah.. hari ini adalah hari terakhir hukumanmu.."
"Aku membenci orang-orang yang terpaksa membuatmu bersembunyi. tapi.. aku berharap yang mereka katakan benar."
"Bahkan jika kau melarikan diri..."
"Tidak apa-apa jika mereka menyalahkanmu.. Aku.. hanya berharap kau tetap hidup.."
"Aku merindukanmu.. Ayah.."

 
[Dal Po]
 "Sebelum perasaan itu tumbuh.. disaat aku masih bisa kembali.. Aku harus pergi.."

In Ha : "Jangan-jangan kau...?"
Dal Po : "Jangan-jangan apa?"

Setelah Dal Po melihat ekspresi In Ha, ia bertanya, kau tak memikirkan sesuatu yang aneh kan?
In Ha, "Hah?" lol

Dal Po mengatakan, ia tak menjadi pemenangnya.. jadi seperti sekarang, In Ha tak perlu naik sepedanya.. jadi tidak ada kesalahan apapun. dan mengangkap tangannya.

In Ha panik, "Aku tahu! aku tahu!  Aku hanya membuat asumsi!" setelah itu dia cegukan LOL xD
Dal Po tersenyum, hehe. In Ha tambah panih, ia bilang ia terus cegukan karena dingin, "sungguh!" HAHAHAHA


 "Aku kira jantungku akan berhenti berdebar seiring berjalannya waktu.. dan kupikir, aku bisa pergi dengan mudah.."

 "Tapi dugaan itu keliru.. hanya sebuah alasan.. yang membuatku tetap disisinya.."

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
~Preview episode 3~

 In Ha : Ibu, aku sangat merindukanmu..

 Yoo Rae : Lihatlah dia..

Gyo Dong : Kau menyebutku.. entertainer daripada reporter?



Dal Po : Apa kau bodoh? kau benar-benar berfikir itu nomor ibumu?
In Ha : Dal Po, apa kau pernah melihat ibuku? aku hanya percaya apa yang kulihat. sama seperti yang kau lakukan 8 tahun lalu.
Dal Po : baik.. lupakan saja.


Seorang pria : Ku dengar kau memiliki ibu dan saudara selain ayahmu.
Jae Myung : Mereka berdua sudah meninggal.

 Bum Jo : Maafkan aku..

In Ha : Dal Po, Dal Po! jangan kaget..
Dal Po : Aku tidak kaget sama sekali.

In Ha : Ibu..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Komentar :

KYAAAAAAAAAAAAAHHH!!!!!!
sweeettt banget episode ini!! XD

Dal Po suka sama In Ha!!! dia suka!!! tapi sayangnya ada halangan besar yang menghalanginya, Cha Ok >,<

aku pikir, dia bakal mengaku ke In Ha, eh taunya belum. hehe, gak papa deh, yang penting adegan piggy back nya sweet banget :)

disamping hal-hal sweet diatas, banyak bagian yang bikin menyentuh hati, waktu Dal Po ngomong di lift sama Gyo Dong, apa Gyo Dong gak ngerasa ya, Dal Po mirip sama Ha Myung? bahkan ia bisa tahu persis. tapi emang dari awal, Gyo Dong gak begitu kejam seperti Cha Ok, itu karena PD stasiun YGN baik. tapi Dal Po mengingat Gyo Dong sebagai reporter itu juga.

ternyata Jae Myung masih memata-matai si pria pinocchio, dia masih menghitung sampai kapan hukuman ayahnya berakhir. kasihan sekali, Jae Myung.
Aku rasa, ayah mereka sudah meninggal karena ledakan itu, tapi ada yang aneh, ada tulang tengkorak dan bet pemadam di semak-semak dekat pabrik yang terbakar, karena semua pemadam yang meninggal sudah ditemukan, tinggal Ki Ho Sang yang belum ditemukan, aku berasumsi itu tengkorak Ho Sang, tapi yang bikim mengganjel, kok bisa mental sejauh itu dari pabrik? padahal ledakan besarnya kan jauh didalam pabrik. setelah ku pikir-pikir lagi, apa mungkin ada seseorang yang memanipulasi ini? tapi siapa?

di preview, kita akan melihat lompatan waktu 8 tahun kemudian di tahun 2014, tapi Dal Po masih dengan rambutnya itu >.<
In Ha ternyata ketemu ibnya juga, tapi eh, ibunya meluk dia?
rasanya pengen nonton semua episodenya langsung. >.<

by Aprilia Rika - SnailFlowers

4 comments:

  1. menurutku ibunya dalpo tidak mati karena pada saat long preview ada adegan dalpo dibangunkan oleh ibunya jadi pasti ibunya itu masih hidup

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya juga, tapi dia kemana ya kira2?
      aku juga belum yakin kalo Ho Sang udah meninggal, aku ngerasa kaya ada konspirasi dibalik kematian Ho Sang .

      Delete
    2. kalo ho sang kayaknya udah mati soalnya hampir ngk mungkin selamat dari ledakan sebesar itu apa lagi dia yg buka pinyunya

      Delete
    3. yg bikin aku ragu, ada tengkorak dan bet pemadam di semak2 tempat pabrik yg kebakar, aku gk yakin itu tengkorak Ho Sang, karena gak mungkin ledakan didalem pabrik, tubuh Ho Sang terlempar sampai sejauh itu.

      Delete